Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Mengenal Angka, Hari, Tanggal Didalam Bahasa Jepang


Angka dalam bahasa Jepang :
0 = Zero/Rei
1 = Ichi
2 = Ni
3 = San*
4 = Shi/Yon
5 = Go
6 = Roku
7 = Sichi/Nana
8 = Hachi
9 = Ku/Kyuu
10 = Juu
11 = Juu ichi
15 = Juu go
20= Ni Juu
21 = Ni Juu - Ichi
25 = Ni Juu Go
30 = San Juu 
38 = Sanjuu Hachi
40 = Yon Juu
50 = Go Juu
60 = Roku Juu
63 = Roku Juu San*
70 = Nana Ichi
80 = Hachi Juu
90 = Kyuu Juu
100 = Hyaku
110 = Hyaku Juu
111 = Hyaku Juu Ichi
200 = Ni Hyaku
300 = Sanbyaku
400 = Yon Hyaku
500 = Go Hyaku
600 = Roppyaku
700 = Nana Hyaku
800 = Happyaku
900 = Kyu Hyaku
1000 = Sen
2000 = Ni Sen
3000 = San Zeng
4000 = Yon Sen
5000 = Go Sen
6000 = Roku Sen
7000 = Nana Sen
8000 = Hassen
9000 = Kyuu Sen
10.000 = Man
100.000 = Juu Man
1.000.000 = Hyaku Man
10.000.000 = San Man
100.000.000 = Ichi Oku
1.000.000.000 = Juu Oku
*Tambahan : 
7 = Shichi
38 = San Juu - Hachi
245 = Ni Hyaku - Yon Juu - Go
3.695 = San Zen - Roppyaku - Kyuu Juu - Go
48.932 = Yo Man - Hassen - Kyuu Hyaku - San Juu - Ni
793.445 = Shichi Juu Kyuu Man - San Zen -Yon Hyaku - Yon Juu - Go
5.465.321 = Go Hyaku Yon Juu Roku Man - Go Sen - Sanbyaku - Ni Juu - Ichi
* : Dibaca Sang
Bilangan bertingkat :
Pertama Daichi
Kedua Daini
Ketiga Daisan
Keempat Daiyon
Kelima Daigo
Kesebelas Daijuuichi
Kelimabelas Daijuugo
Keduapuluh Dainijuu

Sakura : Kyo wa nanyobi desu ka..? 
Sekarang hari apa..?
Sekigawa : Kyo wa Mokuyobi desu. 
Sekarang hari Kamis.
Mengenal hari dalam behasa Jepang
Senin : Getsuyoobi
Selasa : Kayoobi
Rabu : Suiyoobi
Kamis : Mokuyobi
Jum’at : Kinyoobi
Sabtu : Doyoobi
Minggu : Nichiyoobi

Sakura : Ima wa nangatsu desu ka..? 
Sekarang bulan apa..?
Sekigawa : Juugatsu desu. 
Bulan Oktober
Mengenal Bulan Dalam Bahasa Jepang
Bulan Apa ? = Nangatsu Desuka ?
Januari : Ichigatsu
Februari : Nigatsu
Maret : Sangatsu
April : Shigatsu
Mei : Gogatsu
Juni : Rokugatsu
Juli : Shichigatsu
Agustus : Hachigatsu
September : Kugatsu
Oktober : Juugatsu
November : Juuichigatsu
Desember : Juunigatsu

Sakura : Kyo wa nannichi desu ka..? 
Sekarang tanggal berapa..?
Sekigawa : Kyo wa Juugatsu sanjuunichi desu. 
Sekarang tanggal 30 Oktober
Tanggal dalam Bahasa Jepang
Tanggal 1 : Tsuitachi
Tanggal 2 : Futsuka
Tanggal 3 : Mikka
Tanggal 4 : Yokka
Tanggal 5 : Itsuka
Tanggal 6 : Muika
Tanggal 7 : Nanoka
Tanggal 8 : Yooka
Tanggal 9 : Kokonoka
Tanggal 10 : Tooka
Tanggal 11 : Juuichinichi
Tanggal 12 : Juuninichi
Tanggal 13 : Juusannichi
Tanggal 14 : Juuyokka
Tanggal 15 : Juugonichi
Tanggal 16 : Juurokunichi
Tanggal 24 : Nijuuyokka
Tanggal 25 : Nijuugoichi
Tanggal 26 : Nijuurokunichi
Tanggal 27 : Nijuusichinichi
Tanggal 28 : Nijuuhachinichi
Tanggal 29 : Nijuukyuunichi
Tanggal 30 : Sanjuunichi
Tanggal 31 : Sanjuuchinichi
Kaiwa :
Sekigawa : Otaku wa eki kara toi desu ka..?
Apakah rumah Anda jauh dari stasiun..?
Sakura : Iie, ni kirometoru gurai arimasu
Tidak, kira-kira dua kilometer
Sekigawa : Koko e kuru no ni nani o tsukaimasu ka..?
Anda datang ke sini naik apa..?
Sakura : Basu de kimasu
Naik bus
Sekigawa : Basu de dono gurai kakarimasuka..?
Berapa lama datang ke sini dengan naik bus..?
Sakura : Hanjikan gurai kakarimasu
Kira-kira setengah jam
Atarashii Kotoba : Kosa kata baru
Shigoto : Pekerjaan
Shojutsuka : Pengarang
Isha : Dokter
Gakusei : Pelajar
Kaishain : Karyawan
Honyakusha : Penerjamah
Shonin : Pedagang
Nomin : Petani
Kazoku : Keluarga
Chichi : Ayah
Haha : Ibu
Otouto : Adik laki-laki
Imouto : Adik perempuan
Ani : Kakak laki-laki
Ane : Kakak perempuan
Selamat Belajar ^^,
Sekian Terima Kasih ^^
PERHATIAN :
TANGGAL dan JUMLAH HARI dalam bahasa Jepang sama.
Misalnya :
mikka = tanggal 3
mikka = 3 hari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tradisi Membungkuk (Ojigi) Dan Artinya Dalam Budaya Jepang


Jika kalian bepergian ke Jepang, mengetahui bagaimana caranya untuk membungkuk dan menyapa di Jepang akan dapat membantu kalianMembungkuk (ojigi) adalah kebiasaan yang penting di JepangOrangsering menyapa satu sama lain dengan membungkukbukan berjabat tangandan orang-orang umumnya memiliki percakapan kecil setelah atau sebelum mereka membungkuk

gambar ilustrasi ojigi

Kebiasaan membungkuk terus menerus dilakukan di Jepang. Perlu untuk diketahui bahwa cara membungkuk pria dan wanita itu berbeda. Biasanya pria akan meletakan kedua tangannya disamping paha mereka ketika membungkuk, sedangkan wanita akan menaruh tangan mereka di atas paha mereka.
posisi ojigi untuk wanita

posisi ojigi untuk laki-laki


Pengertian dari membungkuk benar-benar dipengaruhi oleh situasi, kedalaman membungkuk, dan lama waktu kalian membungkuk. Membungkuk di Jepang menunjukkan rasa hormat kepada orang atau sesuatu benda yang kalian beri bungkukkan. (maaf rada aneh ya bahasanya)
 

 Presiden Amerika, Obama sedang memberi salam kepada Kaisar Jepang
Tingkat sosial di Jepang sangatlah penting. Jika kalian adalah seorang yang memiliki reputasi atau kelas yang lebih tinggi dari orang lain, kalian akan melihat mereka akan berbicara lebih sopan kepada kalian, membungkuk lebih bungkuk, dan mungkin saja memesan makanan yang sama dengan yang kamu pesan di restoran.

Jenis-jenis Cara Membungkuk

Jika dibagi-bagi berdasarkan derajat kemiringan nya, maka ada 4 macam cara membungkuk, yaitu: 

ilustrasi cara membungkuk

ilustrasi cara membungkuk


1. Anggukan kepala 5 derajat. 
Jenis bungkukan ini sebenarnya hanya berupa anggukan kecil kepala kalian. Pastikan bahwa kepala kalian posisi nya lurus ke depan. Anggukan ini biasanya digunakan kepada teman baik kalian. Jenis bungkukan ini lah yang paling casual atau sederhana dibandingkan yang lainnya.
Ada situasi lainnya di mana jenis bungkukan ini bisa digunakan. Misalkan jika kalian adalah seorang dengan status yang lebih tinggi, kalian dapat membalas bungkukan orang lain yang lebih rendah dari status kalian dengan menganggukan kepala.
Membungkuk artinya adalah untuk menghormati diri kalian sendiri, jadi jika kalian adalah seseorang dari kelas yang lebih tinggi, kalian tidak perlu untuk menghormati diri kalian sendiri terlalu banyak. Tetapi dengan membungkuk sedikit saja, setidaknya kalian mengakui orang lain tersebut. 
Memberi salam dengan anggukan kepala
2. Membungkuk 15 derajat, Eshaku (会釈) 
Biasanya dilakukan untuk menyapa orang secara sepintas. Misalnya jika kalian sedang terburu-buru mau pergi kerja dan dijalan kalian bertemu dengan teman kalian atau bertemu teman kalian ketika sedang jalan-jalan. Ingat sangatlah tidak sopan jika tidak membalas orang lain yang membungkuk kepada kalian.
Eshaku
3. Membungkuk 30 derajat, Keirei (敬礼) 
Ini adalah derajat bungkukan yang paling banyak dilakukan untuk menyapa pelanggan atau berterimakasih pada seseorang. Tipe bungkukan ini paling banyak dilihat di dunia bisnis di Jepang dan tipe ini tidak digunakan untuk acara-acara formal. Tipe ini juga bisa digunakan untuk mengundang teman masuk ke rumah kalian. 
Keirei
Keirei
4. Membungkuk 45 derajat, Saikeirei (最敬礼) 
Tipe ini merupakan tipe yang paling formal. Biasanya digunakan untuk menandakan rasa syukur yang paling mendalam, salam hormat, permintaan maaf resmi, meminta bantuan, dan lain sebagainya. 
Saikeirei
Saikeirei
5. Membungkuk hingga kepala menyentuh lantai (Berlutut)  
Tipe yang satu ini jarang sekali digunakan. Tipe ini biasa juga disebut zarei (座礼), ojigi yang dilakukan sambil duduk. Biasanya digunakan oleh acara-acara keagamaan tertentu atau acara-acara bela diri. Atau juga digunakan untuk menujukan permintaan maaf yang sangat sangat mendalam karena dia telah melakukan sesuatu yang sangat buruk. 
Sedang berlutut dalam upacara agama
 Sedang berlutut dalam upacara agama
Sedang berlutut dalam upacara agama
 Sedang berlutut dalam upacara agama
Seorang anggota parlemen Jepang yang sedang berlutut didepan rekan-rekannya
 Seorang anggota parlemen Jepang yang sedang berlutut didepan rekan-rekannya
Ada baiknya juga jika kalian mempelajari cara mengucapkan salam dalam bahasa Jepang. Sebuah percakapan/ sapaan biasanya dimulai dengan "konichi wa" atau "hello". Di malam hari kalian bisa menggunakan "konban wa" yang berarti selamat malam, dan di pagi hari menggunakan "Ohayo Gozaimasu" atau cukup hanya "Ohayo" jika kalian berbicara kepada seseorang yang lebih muda.

Jika kalian sedang memiliki percakapan yang tidak formal (misalnya dengan teman), kalian bisa menambahkan percakapan kalian dengan pertanyaan seperti ""Ogenki desu ka? yang artinya bagaimana kesehatan Anda? Jika ada seseorang yang bertanya hal tersebut kepada kalian dan kalian sedang sehat maka kalian dapat menjawabnya dengan "Ii desu yo, arigato." Atau jika kesehatan kalian buruk, kalian dapat menjawabnya dengan "Demo yo".

Kebiasan Unik Dalam Membungkuk

Orang Jepang juga mempunyai kebiasaan unik dalam tradisi membungkuk ini karena tradisi Ojigi ini sudah mendarah daging di dalam diri orang Jepang.

1. Membungkuk ketika sedang telepon
Meski pun tidak ada yang melihat, tetap saja beberapa orang di Jepang membungkuk untuk menghormati lawan bicara mereka di telepon.

2. Pegawai di toko membungkuk kepada pengunjung toko
Sangat natural sekali jika kita membalas orang yang membungkuk kepada kita. Setiap kalian masuk ke dalam toko, biasanya penjaga toko akan membungkuk kepada kalian. Untuk kasus ini, kalian tidak perlu untuk berhenti dan membalas mereka dengan bungkukkan juga karena mereka memang dibayar untuk melakukan hal itu.
Pegawai toko sedang memberikan salam
 3. Membungkuk kepada kereta api.
Hal ini kerap dilakukan orang Jepang ketika kereta api pergi pergi meninggalkan stasiun.  Mereka akan terus membungkuk hingga kereta api benar-benar pergi meninggalkan stasiun. Kebiasaan ini memang jarang dilakukan oleh semua orang Jepang. Selain kereta api, kendaraan yang lain adalah mobil atau pun eskalator. 
Pegawai stasiun kereta api sedang memberikan salam
Petugas penjaga lift sedang memberikan salam

4. Membungkuk lagi dan lagi
Sering kali ketika orang Jepang saling memberi salam dengan membungkuk, mereka akan memulainya dengan bungkukkan yang paling dalam kemudian disusul dengan bungkukkan yang rendah hingga yang terkecil. Mereka melakukan ini karena mereka melihat orang lain di depannya membungkuk juga, jadi dia pikir dia harus membungkuk lagi untuk membalas orang tersebut. Kemudian orang yang di depannya tadi juga berpikiran sama. Sehingga mereka berdua terus membungkuk lagi dan lagi.  

Nah , jika kalian bingung mau membungkuk dengan cara apa, maka disarankan kalian membungkuk dengan kemiringan 30 derajat. Orang Jepang tidak akan memaksa para pendatang atau orang asing di Jepang untuk membungkuk dengan sempurna. Mereka sudah akan menghormati kalian jika kalian membungkuk kepada mereka dengan tenang dan dengan penuh rasa hormat.



Source : http://www.pendidikanbahasajepang-unnes.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Festival Tanabata DiJepang






Di Jepang, setiap tanggal 7 bulan 7 (7 Juli) diadakan Festival Tanabata (七夕), Festival Tanabata berasal dari daratan Cina. Tanabata diperkenalkan ke Jepang pada periode Nara (710-784). Saat periode Heian (794-1192) acara ini menjadi sebuah perayaan bagi anak-anak dan remaja putri yang mengharapkan bertambahnya kepandaian mereka dalam menjahit, merajut, kaligrafiorigami, dan kerajinan tangan lainnya.

Sejatinya ada banyak versi tentang Tanabata. Ada yang mengatakan bahwa Tanabata adalah kisah cinta penggembala bernama Altair/Aquila/Hikoboshi dan penenun Vega/Shokujo/Orihime di negeri bintang.Orihime memang mahir menenun dan dikenal sebagai penenun kain dewa penguasa langit. Pekerjaan itu sangat menyibukkan Orihime sehingga tak punya waktu untuk dirinya sendiri, bahkan untuk menenun kain bagi dirinya.

Demikianlah, ayahnya yang khawatir kesendirian Orihime memperkenalkannya dengan Hikoboshi, penggembala sapi yang tinggal di seberang Sungai Milky Way (gugusan Bima Sakti). Keduanya makin dekat. Dewa penguasa kerajaan langit sepakat dan akhirnya menikahkan sejoli itu.

Tetapi, cinta sering membuat orang mabuk kepayang. Ini terjadi pada pasangan tersebut. Orihime lalai menunaikan tugas yang membuat dewa penguasa langit murka. Dewa pun melarangnya untuk bertemu dengan suaminya. Keduanya terpisahkan oleh sebuah sungai. Orihime menangis dan memohon ampun. Setelah beberapa hari berhasil meluluhkan hati sang dewa. Akhirnya dewa mengizinkan pasangan ini untuk dapat saling bertemu setiap tanggal 7 di bulan 7. Peristiwa pertemuan inilah yang kemudian disebut Tanabata.

Versi hikayat lain menyebutkan bahwa keduanya sebenarnya manusia biasa yang menikah di usia 12 dan 15 tahun. Hikoboshi meninggal di usia 95 tahun dan Orihime 103 tahun. Setelah meninggal arwah keduanya terbang ke langit, ke Milky Way, tempat pemandian raja penguasa langit. Tetapi arwah mereka tidak diperbolehkan mengotori Milky Way kecuali pada hari ketujuh di bulan ke tujuh, ketika raja penguasa langit tengah pergi untuk mendengarkan lantunan doa-doa sang Buddha.

Toh, dongeng atau legenda di balik Festival Tanabata selalu dikenang dan dirayakan segenap warga Jepang. Di dalam Manyoshu atau kumpulan puisi-puisi kuno Jepang yang diterbitkan sekitar 760, terdapat bait: sore saat jumpa/Tanabata tiada akhir/esok mengawali tahun berikut.Biasanya, saat perayaanTanabata, tempat-tempat umum di Jepang akan tampak ramai berhiaskan pohon sasaki yang kudus melambangkan kemurnian (hati). Selain itu, ada berbagai dekorasi bergelantungan di langit-langit rumah, masing-masing dengan berbagai arti dan tujuan yang turut meramaikan perayaan pertemuan itu. Beberapa hiasan itu antara lain washi (kertas aneka warna berbentuk ulir melambangkan benang yang akan digunakan oleh Orihime), senbatsuru atau krans bangau (krans yang terbuat dari origami berbentuk lipatan bangau yang merupakan lambang pengharapan keselamatan dan kesehatan untuk seluruh keluarga). Krans juga melambangkan kehidupan 1.000 tahun.

Lalu ada juga tanzaku, berupa potongan kecil kertas persegi bertulisan berbagai harapan sang penulis untuk kemajuannya di bidang pengetahuan dan bertambahnya kemahiran mereka melukis kaligrafi huruf Jepang. Kamigoromo, yakni kimono kertas yang melambangkan wujud manusia agar dijauhkan dari penyakit dan malapetaka. Kuzukago atau kantong tempat sampah, yang melambagkan kebersihan dan juga dibutuhkan masyarakat yang beradab, dantoami, semacam jaring ikan yang terbuat dari potongan kertas melambangkan panen. Merupakan metafora harapan dari para nelayan dan petani agar usaha mereka berhasil.

Selain itu juga dekorasi cabang-cabang bambu. Di akhir hari Tanabata, cabang-cabang bambu itu dilempar ke sebuah sungai yang bermakna membuang kesialan. Di seantero Jepang, Festival Tanabataberkembang menjadi atraksi yang sangat diminati turis. Salah satunya, di kota Sendai, sangat terkenal dalam hal dekorasi unik Tanabata.



Source : http://www.pendidikanbahasajepang-unnes.com/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS